Pelatihan Kepemimpinan Bagi Pengurus Organisasi Kewanitaan
Kepemimpinan Bagi Pengurus Organisasi Kewanitaan
PENDAHULUAN
Kaum perempuan mempunyai peranan penting dalam sejarah pendirian Republik Indonesia. Mereka berkumpul, membentuk organisasi, dan melakukan gerakan nyata yang memperjuangkan hak-haknya dan kaum tertindas. Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, dari total 261,9 juta penduduk Indonesia pada 2017, penduduk perempuannya berjumlah 130,3 juta jiwa atau sekitar 49,75 persen dari populasi.
Perempuan telah terlibat dalam organisasi sejak lama. namun kebanyakan keterlibatannya masih pada organisasi dalam bidang sosial seperti pendidikan, kesehatan dan keagamaan. Dalam organisasi kemasyarakatan dan partai politik, saat ini kaum perempuan cukup banyak terlibat, dan ada satu dua orang telah menempati kedudukan penting sebagai ketua/pemimpin. Namun masih banyak perempuan memilih untuk tidak banyak terlibat secara mendalam di organisasi kemasyarakatan atau organisasi politik. Misal sebagai contoh walaupun sudah disyaratkan 30 % keterwakilan perempuan di kepengurusan partai politik dan calon anggota parlemen. Peraturan tersebut dirumuskan dalam UU 31/2002 tentang Partai Politik dan UU 12/2003 tentang Pemilihan Umum dan UU 2/2008 tentang Partai Politik dan UU 10/2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD yang di dalamnya juga mengatur pemilu.
Namun pada kenyataannya hingga saat ini prosentase keterwakilan tersebut belum pernah tercapai. Pada masa yang akan datang, banyak pihak berharap kaum perempuan dapat lebih berperan dalam organisasi termasuk di dalamnya mau menempati kedudukan penting sebagai ketua/pemimpin. Kaum perempuan diharapkan terus membekali dirinya dengan pengetahuan dan kualifikasi dan perilaku perilaku yang terpuji agar dapat meraih posisi/kedudukan penting tersebut.
Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas diri dengan peningkatan kompetensi sebagai perempuan yang memiliki pengetahuan, jiwa, sifat dan sikap leadership. Karena pengetahuan, jiwa, sifat dan sikap leadership harus ditumbuhkan dan diasah dengan membiasakan diri menghadapi berbagai macam permasalahan dan mencoba menghasilkan berbagai solusi
TUJUAN
- Memberikan peserta pelatihan pengetahuan dan pemahaman mengenai ruang lingkup kepemimpinan
- Memberikan peserta pelatihan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses bagaimana menjadi pemimpin yang baik sehingga bisa menjadi teladan bagi para pengikutnya.
- Memberikan peserta pelatihan memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap leadership. bertrasforpemahaman mengenai proses.
MATERI
- Ruang lingkup kepemimpinan
- Model-model kepemimpinan wanita di banyak negara.
- Memahami kompetensi yang harus dimiliki seorang pemimpin.
- Budaya organisasi dan kepemimpinan.
- Leader Vs Manager.
- Cara pemimpin memahami karakter para pengikutnya.
PESERTA
- Ketua/Pengurus/Anggota TP PKK Propinsi/Kabupaten/Kota
- Ketua/Pengurus/Anggota Darma Wanita Propinsi/Kabupaten/Kota
- Ketua/Pengurus/Anggota BKOW Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kelurahan
- Ketua/Pengurus/Anggota Organisasi kewanitaan lainnya
NARASUMBER :
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
- Akademisi, Praktisi, Consultant yang berkompeten dibidangnya
METODE PELATIHAN
- Metode Presentasi
- Diskusi
- Bedah Kasus dan Simulasi
BIAYA PELATIHAN
Biaya pelaksanaan pelatihan Rp. 4.500.000,-/peserta
FASILITAS PELATIHAN :
- Penginapan 4 hari 3 malam (Breakfast, Lunch, Dinner & Coffee Break)
- Dokumentasi
- Hardcopy /Softcopy materi
- Training Kit.
- Sertifikat
JADWAL KEGIATAN
OKTOBER | NOVEMBER | DESEMBER |
- | 04 - 07 | 02 - 05 |
- | 07 - 10 | 05 - 08 |
- | 11 - 14 | 09 - 12 |
14 - 17 | 14 - 17 | 12 - 15 |
17 - 20 | 18 - 21 | 16 - 19 |
21 - 24 | 21 - 24 | 19 - 22 |
24 - 27 | 25 - 28 | 23 - 26 |
28 - 31 | 28 - 01 | 26 - 29 |
31 - 03 | - | - |